TUGAS TERSTRUKTUR
1. Menurut
Louis de Broglie bahwa elektron mempunyai sifat gelombang sekaligus juga
partikel. Jelaskan keterkaitannya dengan teori mekanika kuantum dan Teori Orbital Molekul.
Jawab
:
Louis
de Broglie berpendapat bahwa elektron mempunyai sifat gelombang sekaligus juga
partikel, atau yang biasa dikenal dengan prinsip dualitas. Pendapat Louis de
Broglie ini merupakan timbal balik dari gagasan partikel cahaya yang
dikemeukakan oleh Max Planck. Louis de Broglie meneliti keberadaan gelombang
melalui eksperimen difraksi berkas elektron.
Sifat
partikel dan gelombang suatu materi tidak tampak sekaligus, sifat yang tampak
jelas tergantung pada perbandingan panjang gelombang de Broglie dengan
dimensinya serta dimensi sesuatu yang berinteraksi dengannya. Partikel yang
bergerak memiliki sifat gelombang. Keadaan partikel-partikel penyusun
atom (proton, netron, dan elektron) yang berada di dalam atom digambarkan
dengan struktur atom. Kedudukan elektron di sekitar inti atom atau konfigurasi
elektron di sekitar inti atom berpengaruh terhadap sifat fisis dan kimia atom
yang bersangkutan.
Model atom Ernest Rutherford menyatakan bahwa atom terdiri dari inti kecil
yang bermuatan positif (tempat konsentrasi seluruh massa atom) dan dikelilingi
oleh elektron pada permukaannya. Namun teori ini tidak dapat menerangkan
kestabilan atom. Sewaktu mengelilingi proton, elektron mengalami percepatan
sentripetal akibat pengaruh gaya sentripetal (Gaya Coulomb).Menurut teori
mekanika klasik dari Maxwell, yang menyatakan bahwa partikel bermuatan bergerak
maka akan memancarkan energi. Maka menurut Maxwell bila elektron bergerak
mengelilingi inti juga akan memancarkan energi.Pemancaran energi ini
menyebabkan elektron kehilangan energinya, sehingga lintasannya berbentuk
spiral dengan jari-jari yang mengecil, laju elektron semakin lambat dan
akhirnya dapat tertarik ke inti atom. Jika hal ini terjadi maka atom akan
musnah, akan tetapi pada kenyataannya atom stabil.
Niels Bohr
menggunakan
teori kuantum untuk menjelaskan spektrum unsur. Berdasarkan pengamatan,
unsur-unsur dapat memancarkan spektrum garis dan tiap unsur mempunyai spektrum
yang khas. Menurut Bohr,”Spektrum garis menunjukkan elektron dalam
atom hanya dapat beredar pada lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu.
Pada lintasannya elektron dapat beredar tanpa pemancaran atau penyerapan
energi. Oleh karena itu, energi elektron tidak berubah sehingga lintasannya
tetap.
Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah energi yang harganya sama dengan selisih kedua tingkat energi tersebut”. Kemungkinan (kebolehjadian) menemukan elektron pada suatu titik pada jarak tertentu dari intinya disebut sebagai Prinsip Ketidakpastian Heisenberg. Artinya gerakan lintasan elektron beserta kedudukannya tidak dapat diketahui dengan tepat.
Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah energi yang harganya sama dengan selisih kedua tingkat energi tersebut”. Kemungkinan (kebolehjadian) menemukan elektron pada suatu titik pada jarak tertentu dari intinya disebut sebagai Prinsip Ketidakpastian Heisenberg. Artinya gerakan lintasan elektron beserta kedudukannya tidak dapat diketahui dengan tepat.
Hipotesis Louis de Broglie dan azas
ketidakpastian dari Heisenberg merupakan dasar dari model Mekanika Kuantum
(Gelombang) yang dikemukakan oleh Erwin
Schrodinger pada tahun 1927, yang mengajukan konsep orbital untuk
menyatakan kedudukan elektron dalam atom. Orbital menyatakan suatu daerah
dimana elektron paling mungkin (peluang terbesar) untuk ditemukan.Schrodinger
sependapat dengan Heisenberg bahwa kedudukan elektron dalam atom tidak dapat
ditentukan secara pasti, namun yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian
menemukan elektron pada suatu titik pada jarak tertentu dari intinya. Ruangan
yang memiliki kebolehjadian terbesar ditemukannya elektron disebut Orbital.Dalam mekanika kuantum, model
orbital atom digambarkan menyerupai “awan”. Beberapa orbital bergabung
membentuk kelompok yang disebut Subkulit.
Persamaan gelombang ( Ψ= psi) dari
Erwin Schrodinger menghasilkan tiga bilangan gelombang (bilangan kuantum) untuk
menyatakan kedudukan (tingkat energi, bentuk, serta orientasi) suatu orbital,
yaitu: bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l) dan bilangan
kuantum magnetik (m)
Jawab :
Penyerapan sinar ultra violet oleh suatu
molekul akan menghasilkan transisi diantara tingkat energi elektronik molekul
tersebut. Transisi tersebut terjadi pada orbital ikatan atau pasangan elektron
bebas dengan orbital anti ikatan. Sistem (gugus atom) yang menyebabkan
terjadinya absorbsi cahaya disebut kromofor. Sistem (gugus atom) yang menyebabkan terjadinya absorbsi
cahaya disebut kromofor,kromofor yang menyebabkan terjadinya transisi σàσ* , ialah sistem
yang mempunyai elektron pada orbital molekul σ , seperti ikatan C-C dan C-H.
Kromofor yang menyebabkan terjadinya transisi nàσ*, ialah sistem yang mempunyai elektron pada orbital molekul
tak mengikat (n) dan σ, seperti ikatan C-O, C-S, C-N dan C-Cl. Kromofor yang
menyebabkan terjadinya transisi πàπ*, ialah system yang mempunyai electron pada orbital molekul
π, seperti ikatan C=C.Energi transisi spectrum UV berbanding terbalik dengan
panjang gelombang. Penyerapan dari spectrum UV akan bergeser ke panjang
gelombang yang lebih panjang jika energy transisi yang diperlukan untuk
transisi electron makin rendah. Bila suatu molekul mempunyai system konyugasi
maka energy yang diperlukan untuk transisi electron makin rendah, akibatnya
penyerapan akan bergeser kepanjang gelombang yang lebih panjang .
Daerah sinar tampak pada spektrum (sinar yang
tampak oleh mata manusia) berada pada panjang gelombang 400-800 nm sedangkan
daerah sinar UV berada pada panjang gelombang yang lebih pendek yaitu sekitar
200-400 nm. Prinsip dasar dari spektrofotometer UV adalah penyerapan sinar
tampak atau ultra violet oleh suatu molekul yang dapat menyebabkan terjadinya
eksitasi molekul tersebut dari tingkat energi dasar ke tingkat yang lebih
tinggi. Absorbsi radiasi oleh sampel diukur detektor pada berbagai panjang
gelombang dan diinformasikan ke perekam untuk menghasilkan spektrum. Spektrum
ini akan memberikan informasi penting untuk identifikasi adanya gugus kromofor.
assalamu'alaikum wr.wb, saya frandi mardiansyah, saya ingin menambahkan jawaban pertanyaan nomor 1 mengenai keterkaitannya dengan teori mekanika kuantum dan Teori Orbital Molekul? Perkembangan teori atom mekanika kuantum berawal dari penemuan Louis de Broglie (1924) tentang sifat elektron. Menurut de Broglie, elektron dapat bersifat sebagai partikel dan juga sebagai gelombang. Adanya sifat gelombang dari elektron ini menunjukkan bahwa elektron sebenarnya tidak bergerak dalam lintasan dengan tingkat energi tertentu, melainkan tersebar di dalam ruang atom.
BalasHapusGagasan ini adalah timbal balik daripada gagasan partikel cahaya yang dikemukakan Max Planck. Louis de Broglie meneliti keberadaan gelombang melalui eksperimen difraksi berkas elektron. Dari hasil penelitiannya inilah diusulkan “materi mempunyai sifat gelombang di samping partikel”, yang dikenal dengan prinsip dualitas.
Sifat partikel dan gelombang suatu materi tidak tampak sekaligus, sifat yang tampak jelas tergantung pada perbandingan panjang gelombang de Broglie dengan dimensinya serta dimensi sesuatu yang berinteraksi dengannya. Pertikel yang bergerak memiliki sifat gelombang. Fakta yang mendukung teori ini adalah petir dan kilat. Kilat akan lebih dulu terjadi daripada petir. Kilat menunjukan sifat gelombang berbentuk cahaya, sedangkan petir menunjukan sifat pertikel berbentuk suara. Kelemahan dari teori atom Niels Bohr, yaitu tidak dapat menjelaskan mengapa elektron hanya boleh berada pada tingkat energi tertentu.
Hipotesis tentang gelombang materi berasal dari gagasan foton Einstein. Kemudian diterapkan Louis de Broglie pada 1922, sebelum Compton membuktikannya, untuk menurunkan Hukum Wien (1896). Ini menyatakan bahwa "bagian tenaga elektromagnet yang paling banyak dipancarkan benda (hitam) panas adalah yang frekuensinya sekitar 100 milyar kali suhu mutlak (273 + suhu Celsius) benda itu". Pekerjaan ini ternyata memberi dampak yang berkesan bagi de Broglie.
Pada musim panas 1923, de Broglie menyatakan, "secara tiba-tiba muncul gagasan untuk memperluas perilaku rangkap (dua) cahaya mencangkup pula alam partikel". Ia kemudian memberanikan diri dengan mengemukakan bahwa "partikel, seperti elektron juga berperilaku sebagai gelombang". Gagasannya ini ia tuangkan dalam tiga makalah ringkas yang diterbitkan pada 1924; salah satunya dalam jurnal vak fisika Perancis, Comptes Rendus.